Jumat, 31 Agustus 2012

Budidaya Sidat Peluang Usaha Menguntungkan



Ikan sidat atau disebut Sidat saja, sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan berbagai istilah misalnya Moa, Sogili dan lain-lain, namun budidaya sidat masih cukup jarang ditekuni. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti belum populernya masakan sidat di tanah air, dan sulitnya bahan baku sidat. Selain itu harga sidat masih cukup relatif mahal sehingga sidat cenderung dipasarkan untuk keperluan ekspor. Secara umum ikan sidat konsumsi di Indonesia maupun diberbagai negara masih mengandalkan tangkapan alam. Bukan mustahil lambat laun ketersediaan ikan sidat akan semakin menipis. Kondisi ini sebenarnya menjadi peluang bisnis untuk menjajal peruntungan dari budidaya sidat.


Kendala utama dari budidaya sidat adalah ketersediaan bibit yang cukup sulit, hal ini disebabkan bibit sidat diperoleh dari tangkapan alam. Benih ikan sidat hasil budidaya memang belum bisa diandalkan untuk ketersediaan bibit. Konon memang ada yang sudah bisa menghasilkan benih ikan sidat, namun angka kematiannya cukup tinggi, sehinga praktis belum bisa mensuplai kebutuhan budidaya tepatnya pembesaran sidat.

Siklus Hidup Sidat,Gambar fao.org
Sidat sendiri memiliki siklus kehidupan yang cukup unik, masa hidupnya dihabiskan pada air tawar dan melakukan proses perkawinan dan pemijahan pada kawasan laut dalam. Anak sidat (Glass eel) perlahan-lahan menuju perairan tawar dan menghabiskan masa hidupnya di air tawar. Sidat baru menuju laut pada saat akan melakukan pemijahan.
Memelihara Sidat Masa Anakan (Glass Eel)

Anakan sidat atau disebut dengan Glass Eel biasanya diperoleh dari tangkapan alam dengan bobot sekitar 0.33 gram per ekor. Harganya glass eel lumayan mahal, bisa mencapai 900 ribu per kilogram. Namun satu kilogram glass eel terdiri atas ribuan benih sidat yang siap dibesarkan. Memelihara sidat pada usia ini merupakan masa yang rentan karena kematian glass eel cukup tinggi. Maka pada masa ini harus hati-hati dalam pemeliharaannya.

Pada tahap ini glass eel hasil tangkapan dikarantina pada bak fiber/akuarium/bak semen untuk disterilkan dari berbagai macam penyakit. Ukuran bak sekitar 3-4 m² dengan kepadatan tebar sekitar 10-15 kg/m2. Makanan yang diberikan untuk glass eel ini adalah pelet starter atau pakan alami seperti kutu air,larva ikan, cacing sutra dan lain-lain.
Pada saat ukuran sidat mencapai sekitar 5 gram/ekor, mereka dipindahkan ke kolam pemeliharaan yang lebih besar (6-8 m²) dan kepadatan tebar (50-75 kg / m²). Pada ukuran ini sidat sudah dapat mencerna pakan pellet kering (1 mm).
Pembesaran Sidat

Sidat dapat dibudidayakan secara intensif maupun ekstensif, jika tersedia lahan yang luas budidaya sidat dapat dilakukan di kolam dengan luas 1000 sampai dengan 1500 m². Ini biasa dilakukan oleh petani di Eropa. Namun jika tidak tersedia lahan yang cukup luas sidat dapat dibudidayakan pada bak fiber, bak semen atau bahkan kolam terpal.
Sistem ini terdiri dari tangki persegi atau lingkaran 25-100 m², biasanya dibangun dari semen atau fiberglass. Benih sidat yang ditebar pada ukuran 50 g,kepadatan mencapai hingga 100-150 kg / m².

Kolam Sidat, Foto sidatmoa.wordpress.com

Kolam untuk budidaya sidat diusahakan berwarna hijau dan diberi tempat untuk berlindung.Karena di habitat alam sidat biasa bersembunyi pada lubang dan dibalik bebatuan. Pada kolam pemeliharaan bisa diberikan pralon, ban bekas atau rumpon-rumpon sebagai tempat persembunyian.

Pemberian Pakan kering Extruded (1,5-3 mm) diberikankan beberapa kali sehari secara otomatis. Karena sidat merupakan tangkapan alam, perlu dibiasakan dengan makanan buatan pabrik, dengan melatihnya sedikit demi sedikit. Karena sidat merupakan binatang malam maka pemberian makan sidat baik diberikan pada malam hari atau waktu subuh.

Sidat sendiri merupakan binatang carnivora sehingga memberikan makanan alami seperti ikan runcah, keong, bekicot dan makanan-makanan lain sangat bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan sidat. Selain itu sidat memiliki karakteristik menyukai makanan yang tenggelam, sehingga dalam memilih pelet pilih pelet yang teggelam.

Tingkat pertumbuhan individu sidat sangat berbeda,karena itu grading paling tidak setiap 6 minggu diperlukan dalam rangka untuk mencapai kinerja pertumbuhan yang tinggi secara keseluruhan. Grading dilakukan untuk memisahkan sidat yang pertumbuhannya cepat dan sidat yang lambat sehingga tidak kalah berebut makanan.
Pemanenan Sidat

Sidat biasa dikonsumsi pada ukuran sekitar 500 gram ke atas, namun ada pula yang mengkonsumsi ukuran di bawah itu. Sebelum dipanen sidat perlu dipuasakan terlebih dahulu. Satu atau dua hari sebelum pemanenan sidat tidak perlu diberi makan. Setelah panen dilakukan sidat hasil budidaya siap untuk dipasarkan. Selamat Mencoba.

Kamis, 30 Agustus 2012

Seputar Tanaman Herbal Indonesia



Kalau kita bicara pengobatan herbal maka pikiran kita pasti melayang ke obat tradisional, jamu gendong, warung yang menyediakan jamu kemasan untuk obat sakit kepala atau masuk angin. Tidak salah memang sebab herbal memang masuk kategori obat tradisional.

Di negara Asia lainnya terutama Cina, Korea dan India untuk penduduk pedesaan, obat herbal masuk dalam pilihan pertama untuk pengobatan, dinegara maju pun saat ini kecenderungan beralih kepengobatan tradisional terutama herbal menunjukan gejala peningkatan yang sangat signifikan.

Dari hasil Susenas tahun 2007 menunjukan di Indonesia sendiri keluhan sakit yang diderita penduduk Indonesia sebesar 28.15% dan dari jumlah tersebut ternyata 65.01% nya memilih pengobatan sendiri menggunakan obat dan 38.30% lainnya memilih menggunakan obat tradisional, jadi kalau penduduk Indonesia diasumsikan sebanyak 220 juta jiwa maka yang memilih menggunakan obat tradisional sebanyak kurang lebih 23,7 juta jiwa, suatu jumlah yang sangat besar.

Pengobatan tradisional sendiri menurut Undang-undang No 36/2009 tentang Kesehatan melingkupi bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian [galenik] atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan. Sesuai dengan pasal 100 ayat (1) dan (2), sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan akan tetap dijaga kelestariannya dan dijamin Pemerintah untuk pengembangan serta pemeliharaan bahan bakunya.

Indonesia sendiri yang terletak didaerah tropis memiliki keunikan dan kekayaan hayati yang sangat luar biasa, tercatat tidak kurang dari 30.000 jenis tanaman obat yang tumbuh di Indonesia walaupun yang sudah tercatat sebagai produk Fitofarmaka [bisa diresepkan] baru ada 5 produk dan produk obat herbal terstandar baru ada 28 produk. Terlihat potensi yang masih belum digali masih sangat besar dalam pengembangan obat herbal terutama yang merupakan produk herbal asli Indonesia.

Tahun 2007 telah dicanangkan oleh pemerintah bahwa Jamu adalah Brand Indonesia, walau pada kenyataannya masih dianggap strata paling bawah dalam pengobatan karena belum teruji secara ilmiah.

Dunia Kedokteran Indonesia sendiri secara perlahan mulai membuka diri menerima herbal sabagai pilihan untuk pengobatan, bukan sekedar sebagai pengobatan alternatif saja, ini terbukti dengan berdirinya beberapa organisasi seperti Badan Kajian Kedokteran Tradisional dan Komplementer Ikatan Dokter Indonesia pada Muktamar IDI XXVII tahun 2009, Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia [PDHMI], Persatuan Dokter Pengembangan Kesehatan Timur [PDPKT] dan beberapa organisasi sejenis lainnya.

Ini semua menggambarkan dunia kedokteran walau masih belum terbuka lebar tetapi para pelakunya, yaitu para dokter mulai melihat potensi yang besar dan ternyata bisa dikembangkan dalam pengobatan berbasis obat herbal, tidak hanya untuk menangani penyakit yang ringan saja tetapi juga untuk mengatasi penyakit yang berat.

Ketergantungan masyarakat terhadap obat konvensional kedokteran diharapkan bisa secara pasti diganti dengan masuknya obat herbal, saat ini ternyata 95% bahan baku obat konvensional masih di import, berapa banyak devisa yang bisa dihemat bila peralihan ini berjalan mulus.

Memasuki tahun 2010, Badan Litbang Depkes mempelopori suatu usaha yang sangat terpuji dan patut didukung penuh yaitu dengan membuat model “Rumah Sehat” atau “Klinik Jamu”, model ini akan menerapkan penggunaan jamu sebagai obat yang diberikan dokter untuk pasiennya, suatu terobosan yang didukung oleh kebijakan pemerintah dan akan diuji coba didaerah Jawa Tengah pada awal tahun 2010. Dipilihnya Jawa Tengah mungkin juga dengan pertimbangan saat ini banyak perusahaan Jamu dalam skala kecil sampai besar yang berlokasi di Jawa Tengah serta kebiasaan orang jawa meminum jamu sejak dulu.

Bekerjasama dengan GP Jamu [Gabungan Pengusaha Jamu] sebagai penyedia kebutuhan obat herbal, Rumah Sehat ini akan dipimpin oleh Dokter sebagai penanggung jawab dan yang menggembirakan ternyata sudah cukup banyak para dokter yang berminat dan terdaftar untuk mempelajari serta mendalami pengobatan herbal.

Memang masih memerlukan banyak persiapan, baik secara mental dari para dokter yang memberikan obat serta merubah persepsi pasien bahwa pengobatan herbal atau “minum jamu” itu ketinggalan jaman, kita harus bisa menerima kenyataan bahwa jaman sudah berubah, mencontoh Cina yang dengan berani memberikan pilihan kepada pasien untuk menggunakan pengobatan dengan obat konvensional atau tradisional.

Saatnya juga bagi perusahaan jamu yang peduli dengan khasiat serta mutu untuk mulai menerapka standar yang berlaku seperti GMP, SNI, CPOTB sampai HACCP agar keyakinan masyarakat atas mutu produk yang dihasilkan bisa diperoleh.

Dukungan dari semua pihak, baik para pelaku petani yang diharapkan memberikan hasil olahan tanaman herbal dengan kualitas tinggi, keterlibatan dunia perguruan tingga dan swasta untuk melakukan uji coba khasiat obat herbal, kemudahan peraturan dan dukungan penuh pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan dan BPOM akan menjadikan Indonesia menjadi salah satu Negara terkemuka yang menghasilkan Obat Herbal bermutu tinggi dan menjadikan Pengobatan Tradisional terutama Herbal bukanlah sekedar Pengobatan Alternative belaka.

Salam dari pecinta Tanaman Obat Indonesia

Model atau Gaya Tanaman Bonsai




Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas.

Penanaman (sai) dilakukan di pot dangkal yang disebut bon. Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon.

Bonsai adalah pelafalan bahasa Jepang untuk penzai.

Seni ini mencakup berbagai teknik pemotongan dan pemangkasan tanaman, pengawatan (pembentukan cabang dan dahan pohon dengan melilitkan kawat atau membengkokkannya dengan ikatan kawat), serta membuat akar menyebar di atas batu.

Model atau gaya bonsai paling dasar yang perlu dikuasai pemula adalah berdasarkan gaya tumbuhnya, yakni formal dan menggantung. Penjabaran lebih jelas kedua gaya ini adalah sebagai berikut:

Model FormalModel atau gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman yang bersangkutan. Gaya ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan miring.

1. Tegak Lurus
Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang di bagian bawah lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar ke segala arah dipermukaan media tanam. Bonsai dengan gaya ini memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan. Pembentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak di atasnya dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau ke arah belakang agar bekas pemotongan tidak tampak di depan.

2. Tegak Berliku
Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuk-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat mengarah ke kiri dan ke kanan atau sebaliknya. Agar terkesan alami, arah cabang perlu dibuat ke depan agak menyerong ke kiri atau ke kanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.

3. Gaya Miring
Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukan bonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan tanah atau merunduk ke arah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa terlihat jelas.

Model Menggantung atau cascadeGaya ini berlawanan dengan pertumbuhan normal tanaman. Gaya ini ada dua, yakni semi (setengah) menggantung dan murni menggantung

1. Setengah Menggantung
Bonsai dengan model setengah menggantung mengesankan pohon yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai dengan gaya ini, puncak atau top mahkotanya tidak boleh melebihi bibir pot

2. menggantung
Gaya menggantung sama dengan gaya setengah menggantung, hanya top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah bibir pot. Cara pembentukannya juga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah menggantung.

Rabu, 29 Agustus 2012

Seputar Tentang Tanaman Kentang


Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan.

Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini pada abad XVI. Dengan cepat menu baru ini tersebar di seluruh bagian Eropa. Dalam sejarah migrasi orang Eropa ke Amerika, tanaman ini pernah menjadi pemicu utama perpindahan bangsa Irlandia ke Amerika pada abad ke-19, di kala terjadi wabah penyakit umbi di daratan Irlandia yang diakibatkan oleh jenis jamur yang disebut ergot dan menurut pengertian secara biologi Tanaman kentang adalah salah satu tanaman budidaya tetraploid (2n = 4x = 40). Asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi.

Dan kentang juga selain mengandung karbohidrat, kentang juga kaya vitamin C. Hanya dengan makan 200 gram kentang, kebutuhan vitamin C sehari terpenuhi.

Kalium yang dikandungnya juga bisa mencegah hipertensi. Lebih dari itu, kentang dapat dibuat minuman yang berkhasiat untuk mengurangi gangguan saat haid.

Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras, dan terigu.

Bagian utama kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral cukup tinggi.

Tanaman kentang (Solanum tuberosum Linn.) berasal dari daerah subtropika, yaitu dataran tinggi Andes Amerika Utara. Daerah yang cocok untuk budi daya kentang adalah dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian 1.000-1.300 meter di atas permukaan laut, curah hujan 1.500 mm per tahun, suhu rata-rata harian 18-21oC, serta kelembaban udara 80-90 persen.

Dibandingkan dengan produksi kentang di Eropa yang rata-ratanya mencapai 25,5 ton per hektar, produksi kentang di Indonesia masih sangat rendah. Rata-rata hanya 9,4 ton per hektar.

Rendahnya hasil tersebut terkait dengan mutu benih yang kurang baik (misalnya terinfeksi virus), teknologi bercocok tanam yang belum memadai, serta iklim yang kurang mendukung. Penanganan pascapanen yang kurang baik dapat menyebabkan kerusakan umbi kentang sebesar 2-10 persen serta menimbulkan bagian terbuang sekitar 10 persen.

Cukup 200 Gram
Kentang memiliki kadar air cukup tinggi, yaitu sekitar 80 persen. Itulah yang menyebabkan kentang segar mudah rusak, sehingga harus disimpan dan ditangani dengan baik. Pengolahan kentang menjadi kerupuk, tepung, dan pati, merupakan upaya untuk memperpanjang daya guna umbi tersebut.

Pati kentang mengandung amilosa dan amilopektin dengan perbandingan 1:3. Dari tepung dan pati kentang, selanjutnya dihasilkan berbagai produk pangan olahan dengan beragam citarasa yang enak dan penampilan menarik.

Kandungan karbohidrat pada kentang mencapai sekitar 18 persen, protein 2,4 persen dan lemak 0,1 persen. Total energi yang diperoleh dari 100 gram kentang adalah sekitar 80 kkal.

Dibandingkan beras, kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan energi kentang lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan umbi-umbian lain seperti singkong, ubi jalar, dan talas, komposisi gizi kentang masih relatif lebih baik.

Kentang merupakan satu-satunya jenis umbi yang kaya vitamin C, kadarnya mencapai 31 miligram per 100 gram bagian kentang yang dapat dimakan. Umbi-umbian lainnya sangat miskin akan vitamin C.
Kebutuhan vitamin C sehari 60 mg, untuk memenuhinya cukup dengan 200 gram kentang. Kadar vitamin lain yang cukup menonjol adalah niasin dan B1 (tiamin).

Dengan mengkonsumsi sebuah umbi kentang yang berukuran sedang, sepertiga kebutuhan vitamin C (33 persen) telah tercapai. Demikian juga halnya dengan sebagian besar kebutuhan akan vitamin B dan zat besi.

Pencegah Hipertensi
Kentang juga merupakan sumber yang baik akan berbagai mineral, seperti kalsium (Ca), fosfor (P), besi (Fe) dan kalium (K), masing-masing 26,0; 49,0; 1,1; dan 449 mg/100 g. Di lain pihak, kandungan natriumnya sangat rendah, yaitu 0,4 mg/100 g.

Rasio kalium terhadap natrium yang tinggi pada kentang sangat menguntungkan bagi kesehatan, khususnya terhadap pencegahan timbulnya penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi). Sebagaimana diketahui, bahwa konsumsi natrium (sodium) yang berlebih (dapat berasal dari garam dapur, monosodium glutamat/MSG, sodium bikarbonat) merupakan salah satu pencetus hipertensi. Di lain pihak, konsumsi kalium yang tinggi memberikan efek yang berlawanan, yaitu menurunkan tekanan darah.

Rasio natrium terhadap kalium yang paling ideal adalah 1:1. Konsumsi harian kita terhadap natrium yang berlebih (akibat membudayanya pemakaian MSG pada berbagai masakan), perlu diimbangi dengan konsumsi kalium yang tinggi.

Kentang merupakan bahan pangan yang sangat kaya kalium (449 mg/100 g). Selain kentang, bahan lain yang cukup kaya kalium adalah tomat dan pisang.

Rasio natrium terhadap kalium pada kentang dan tomat segar adalah sangat rendah, masing-masing 1:1100 dan 1:100. Pengolahan kentang menjadi kentang panggang (baked potato) akan menurunkan rasio tersebut menjadi 1:100, selanjutnya rasionya menurun lagi menjadi 9:10 pada pembuatan keripik (potato chips) dan menjadi 1,7:1 pada pembuatan salad kentang (potatao salad).

Penurunan rasio natrium terhadap kalium tersebut semata-mata akibat penggunaan garam NaCl atau penyedap MSG yang berlebihan. Dengan kata lain, proses pengolahan pangan dengan penambahan garam dapur dan MSG telah mengubah bahan pangan yang tadinya menyehatkan, menjadi makanan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Sumber:blogspot.com

Selasa, 28 Agustus 2012

Rahasia Obat dari Buah Rambutan

Berkah buat negeri ini adalah tanaman dan tanaman apapun ada disini dan semua buah unik didunia ada disini, boleh dibilang Indonesia adalah tanah syurga. Ketika memasuki musim buah buahan penduduk negeri ini selalu bisa menikmati hasil kekayaan alam berupa buah buahan, mulai dari rambutan, duku, durian, mangga, manggis, ketela ungu, cempedak, sirsak, pisang kepok, pisang ambon, matoa, kopi, nangka, sirsak dan banyak lagi yang kesemua tanaman buah itu bisa dinikmati secara langsung maupun harus dioleh dulu.



Rambutan yang banyak ditanam sebagai pohon buah, kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembap dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah, hingga ketinggian 300--600 m dpl. Pohon dengan tinggi 15-25 m ini mempunyai banyak cabang. Daun majemuk menyirip letaknya berseling, dengan anak daun 2--4 pasang.

Anak daun bulat lonjong, panjang 7,5--20 cm, lebar 3,5--8,5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, tangkai silindris, warnanya hijau, kerapkali mengering. Bunga tersusun pada tandan di ujung ranting, harum, kecil-kecil, warnanya hijau muda. Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon. Buah bentuknya bulat lonjong, panjang 4--5 cm, dengan duri tempel yang bengkok, lemas sampai kaku.

Kulit buahnya berwarna hijau, dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak. Dinding buah tebal. Biji bentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak
mengandung air, rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu. Rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari. Ada banyak jenis rambutan, seperti ropiah, simacan, sinyonya, lebakbulus, dan binjei. Perbanyakan dengan biji, tempelan tunas, atau dicangkok.

Nama dan sebutan lokal rambutan :

Di daerah Sumatera: rambutan, rambot, rambut, rambuteun, rambuta, jailan, folui, bairabit, puru biancak, p. biawak, hahujam, kakapas, likis, takujung alu.
Di Jawa: rambutan, corogol, tundun, bunglon, buwa buluwan.
Nusa Tenggara: buluan, rambuta. Kalimantan: rambutan, siban, banamon, beriti, sanggalaong, sagalong, beliti, malit;, kayokan, bengayau, puson.
Sulawesi: rambutan, rambuta, rambusa, barangkasa, bolangat, balatu, balatung, walatu, wayatu, wilatu, wulangas, lelamu, lelamun, toleang.
Maluku: rambutan, rambuta.Nama asing Shao tzu (C), rambutan (Tag), ramboutan (P), ramustan (Spanyol). 
NAMA SIMPLISIA Nephelii lappacei Semen (biji rambutan). Nephelii lappacei Pericarpium (kulit buah rambutan).

Manfaat rambutan adalah :

Kulit buah berkhasiat sebagai penurun panas.
Biji berkhasiat menurunkan kadar gula darah (hipoglikemik).Bagian tanaman yang digunakan :

Bagian tanaman yang digunakan adalah kulit buah, kulit kayu, daun, biji, dan akarnya.
Kulit buah digunakan untuk mengatasi: disentri, demam.
Kulit kayu digunakan untuk mengatasi: sariawan.
Daun digunakan untuk mengatasi: diare, menghitamkan rambut.
Akar digunakan untuk mengatasi: demam.
Biji digunakan untuk mengatasi: kencing manis (diabetes melitus).Cara pengolahannya :

Untuk obat yang diminum, tidak ada dosis rekomendasi.
Untuk pemakaian luar, giling daun sampai halus, lalu tambahkan sedikit air.
Gunakan air perasannya untuk menghitamkan rambut yang beruban.Cara memanfaat rambutan sebagai obat :

Disentri
Cuci kulit buah rambutan (10 buah), potong-potong seperlunya. Tambahkan tiga gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa separuhnya. Setelah ,dingin, saring dan minum sehari dua kali, masingmasing tiga perempat gelas.

Demam
Cuci kulit buah rambutan yang telah dikeringkan (15 g). Tambahkan tiga gelas air bersih, lalu rebus sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing sepertiga bagian. 

Menghitamkan rambut beruban
Cuci daun rambutan secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit air sambil diaduk merata sampai menjadi adonan seperti bubur. Peras dan saring dengan sepotong kain. Gunakan air yang terkumpul untuk membasahi rambut kepala. Lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.

Kencing manis
Gongseng biji rambutan (lima biji), lalu giling sampai menjadi serbuk. Seduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin, minum airnya sekaligus. Lakukan 1--2 kali sehari.

Sariawan
Cuci kulit kayu rambutan (tiga ruas jari), lalu rebus dengan dua gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Gunakan untuk berkumur selagi hangat .

Komposisi :
Buah mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium, dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tanin dan saponin. Kulit batang mengandung tanin, saponin, flavonoida, pectic substances, dan zat besi.

Senin, 27 Agustus 2012

Umbi Sarang Semut Berkhasiat Obat



Umbi tanaman sarang semut (Myrmecodia Sp) bisa dijadikan obat beberapa penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan daya tahan tubuh. Hal ini disampaikan peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Ediati Sasmito.
"Hasil penelitian yang sedang kami lakukan, umbi tanaman sarang semut mengandung zat aktif imunomodulator atau zat pengaktif sistem kekebalan tubuh manusia," katanya ketika menjadi pembicara seminar Dissemination of Progress Results in Herbal Medicine Development, Rabu (4/8/2010) di Yogyakarta.

Ia mengatakan, umbi tanaman sarang semut merupakan obat yang bersifat panasea. Artinya, umbi sarang semut dapat mengobati segala macam penyakit, mulai dari penyakit ringan seperti wasir dan rematik hingga penyakit berat, misalnya kanker payudara dan kanker prostat.

"Umbi tanaman sarang semut relatif mudah dibudidayakan karena bersifat epifit dengan tumbuh menempel pada tanaman inang, tetapi tidak menghisap sari makanan inangnya," katanya.

Ediati mengatakan, pembudidayaan tanaman sarang semut tidak jauh berbeda dengan cara budi daya anggrek. "Namun, sayangnya belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mendukung penggunaan umbi sarang semut sebagai obat tradisional," katanya.

Oleh karena itu, Ediati bersama tim dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sedang meneliti kandungan zat imunomodulator pada umbi tanaman sarang semut untuk mencari senyawa baru yang aman digunakan sebagai obat tradisional.

Seminar yang menampilkan paparan hasil penelitian di bidang obat alami tersebut berlangsung di Fakultas Farmasi UGM serta dihadiri kalangan apoteker dan pelaku industri obat alami di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sumber : ANT

Minggu, 26 Agustus 2012

Cara Pemupukan Berimbang Pada Cabe

Cara, Pemupukan, Berimbang, Pada, Cabe, Cabai, Budidaya Cabe


Dosis dan frekuensi pemupukan yang dilakukan petani cabe di Ke. Kresna, Kab. Brebes, jelas luar biasa banyaknya. Padahal semakin banyak pupuk yang diberikan, kesuburan tanah meningkat, urat tanaman semakin banyak yang kadang-kadang bisa mengakibatkan kondisi tanaman lemah sehingga kalau ada antraknosa mudah terinfeksi.

Untuk itulah, Balai Penelitian hortikultura Lembang menganjurkan pemupukan berimbang.  paket yang disarankan pupuk kandang 20-30 ton/ ha, 50 kg urea, 150 kg ZA, 50 kg KCI dan100-150 kg TSP per hektar.

pemberiannya dilakukan secara bertahap. Pemupukan pertama pupuk kandang dan TSP dengan cara disebar. setelah tanaman tumbuh, sekitar sepuluh hari kemudian, diberikan lagi urea, ZA dan KCI. Pemupukan yang sama diulang pada bulan ketiga. Dosis yang dipakai setiap kali pemupukan cukup dengan membagi tiga jumlah dosis sesuai paket.

Kelebihan pemupukasn berimbang jelas lebih ekonomis. Biaya tenaga kerja berkurang dengan sedikitnya frekuensi pemupukan. Selain itu, terjadi peningkatan produksi sekitar 10% dari hasil rata-rata. Kualitas cabai juga lebih bagus.

Sistem pemupukan berimbang ini terutama ditujukan untuk lahan-lahan tadah hujan (bekas padi sawah). Hanya untuk lahan tadah hujan dan tanah jenis latosol, seperti yang banyak terdapat di Kersana, disarankan pemakain dolomit 1,5-3 ton/ha.

Karena cara pemupukan berimbang tidak sulit, paket ini bisa langsung diterapkan petani. yang perlu dilakuakn ialah menyadarkan mereka bahwa teknologi ini tidak akan menurunkan produksi tanaman cabe.

Cara Mempercepat Pertumbuhan Palem

cara, Mempercepat, Pertumbuhan, Palem, Budidaya Palem, Palem ekor tupai


Tak perlu menanti 8 tahun jika ingin memanen palem ekor tupai setinggi 3 meter. Percepatan pertumbuhan palem dimulai sejak persemaian. Biji palem lama berkecambah karena bakal tunas harus menembus tempurung yang keras, agar tunas cepat keluar biji harus dibebaskan dari kulit dan serabut.

Tiga Minggu Bertunas

Untuk memacu perkecambahan biji diletakan diatas tanah. Lalu disiram setiap hari hingga becek. Daging atau sabut yang manis mengundang semut menghabiskan serabut hingga membusuk. Dua minggu kemudian batok sudah kelihatan. Biji lantas dipindah kemedia persemaian.

Biji ditebar dalam pot berisi campuran tanah, pupuk kandang, dan serutan kayu dengan perbandingan seimbang. Pupuk kotoran kambing cocok untuk biji berkulit keras. Lalu siram sehari sekali setiap sore.

Tumbuh Lebih Cepat Dengan  Pupuk dan Pengairan Rutin

Setelah 3 minggu tunas keluar. supaya tidak repot untuk menyiramnya ada cara lain. setelah biji diletakan diatas media, siram basah lalu tutup pot dengan plastik. Selama 10 hari atau 2 minggu tidak perlu disiram. Akar sudah tumbuh.
Cara lain, biji direndam selama 3 hari lalu kulit dan daging buah digosok-gosok agar mengelupas. Kemudian biji ditiriskan dan dijemur sampai kering. Ketika akan disemai biji direndam lagi dalam larutan fungisida. Tujuannya supaya tempat akar keluar melunak. Lalu disimpan dalam kantung plastik ditempat teduh sampai berkecambah sebulan kemudian.

Setelah itu bibit dipindahkan ke polibag tunggal berisi media tanah, pupuk kandang, dan serutan kayu. Enam bulan kemudian ganti dengan polibag seukuran karung. Media campuran pasir, pupuk kandang, dan serutan kayu dengan perbandingan 1/2:1:2 atau 1:1:1. Gunakan pasir lumpur yang diambil dari dasar kolam atau sungai.

3 Kali lipat

Selama dipolibag bibit rutin dipupuk dan disiram. Gunakan pupuk ZA yang diberikan setiap  10 atau 20 hari sekali. Dosisnya 1/2 sedok teh untuk polibag kecil, 1 sedok makan untuk polibag besar. Pemupukan terutama diberikan pada bulan-bulan panas saat palem aktif tumbuh.

Penyiraman bibit 2 kali sehari dengan cara dileb seperti sawah. Semua palem memang tahan kering. Namun, pengairan terutama selama musim kemarau akan membuat pertumbuhannya lebih baik. Palem yang senang naungan sesitif terhadap kekeringan. Ia langsung layu dan daun langsung sobek-sobek. Hal sama berlaku pada palem jenis pendek sehingga membutuhkan penyiraman rutin. Setelah tinggi batang 45-50 cm bibit siap dipindahkan kelapang.

Cara Memperbanyak Palem Bismark

Cara, memperbanyak, palem, bismark, budidaya, palem bismark, cara memperbanyak palem



Perbanyakan palem bismark cukup sulit, sebab hanya bisa dilakukan lewat biji. Padahal untuk membentuk biji itu dibutuhkan lebih dari satu pohon. Ia memang bersifat dioecious (berumah dua), yakni alat kelamin jantan dan betinanya berada pada pohon yang berbeda.

Di Indonesia palem yang mulai terkenal keindahannya ini belum bisa menghasilkan buah, sebab ia berumah dua, artinya kelamin jantan (bunga jantan) dan betinanya (bunga betina) berada pada tanaman yang berbeda. Jadi ia harus diimpor dari Madagaskar tempat asalnya, atau dari Australia tempat palem bismark banyak ditanam.

Berbeda dengan palem ekor tupai, yang diimpor dalam bentuk buahnya, impor palem bismark adalah bijinya. Bentuk bijinya bulat, dengan sedikit tonjolan beralur membujur, biasanya berwarna cokelat kehitaman. Tempurungnya tebal dan teksturnya sangat keras.

Pengecambahannya memang agak sulit. Bahkan kalau salah, tunas yang diharapkan tidak akan pernah muncul, sebab rusak atau membusuk.

1. Biji yang baru datang dari luar negeri (impor) itu direndam dalam air selama lebih kurang 2 hari, untuk melunakkan bagian tempat keluarnya ‘akar’. Tujuannya agar air dapat masuk dan merangsang perkecambahan embrio.

2. Untuk mempercepat perkecambahan, bagian yang keras dekat keluarnya ‘akar’ itu dikerok dengan pisau atau dikikir sampai kira-kira ¾ bagian kulitnya aus. Perlakuan ini bisa meningkatkan viabilitas (daya tumbuh) biji, sebab tempurung yang keras itu sering terjadi penghalang terjadinya proses imbibisi (masuknya air kedalam embrio biji untuk merangsang perkecambahan) atau keluarnya akar.

3. Biji-biji basah tersebut lalu dimasukkan kedalam kantong plastic kedap air berwarna gelap untuk merangsang perkecambahan. Upayakan agar selama perlakuan ini kebersihan terjaga, dan hindari kontaminasi jamur atau bakteri pembusuk. Letakkan plastik tersebut di tempat teduh.

4. Biji yang bagus  akan berkecambah maksimal 3 minggu kemudian. Tapi kalau biji tersebut sempat dorman, maka perkecambahannya bisa sampai satu tahun.

5. Satu minggu sekali plastik dibuka untuk mengambil biji-biji yang telah berkecambah, dan selanjutnya biji-biji tersebut dimasukkan kedalam mos lembab selama 2-3 hari.

6. Bila ujung akar terlihat meruncing, biji tersebut dipindahkan ke dalam pot pesemaian dengan media pasir beton kasar yang telah dicuci bersih. Tinggi media kira-kira 20 cm.

7. Peletakan biji agak miring kebawah, supaya akar bisa langsung menembus media. Selanjutnya biji tersebut ditimbun pasir sedalam 10 cm, tapi jangan ditekan supaya tidak padat. Jumlah biji kira-kira 10-15 buah/pot ukuran 25 cm.

8. Tutuplah pot tersebut dengan plastik transparan dan simpan di tempat teduh supaya tidak kepanasan serta kelembapan media tetap terjaga.

9. Dua bulan kemudian, biji-biji tersebut beserta akar-akarnya terlihat muncul dipermukaan tanah. Biasanya 3 bulan setelah itu ujung daun mulai tersembul. Pemunculan daunnya unik, bukan dari lubang akar sebagaimana umumnya palem, melainkan dari ruas pertama ‘akar’.

10. Bibit boleh dipindahkan ke pot tunggal berukuran 15 cm x 25 cm, setelah panjang kecambahnya mencapai 25-30 cm, dan telah memiliki akar serabut yang cukup banyak. Medianya campuran tanah, pasir, dan humus, dengan perbandingan 1:1:1.

11. Jangan meletakkan pot ini di tempat yang terkena sinar matahari langsung, sampai kira-kira 2 daun muncul. Kemudian pindahkan tanaman ke pot yang lebih besar. Media pot pembibitan kedua berupa pasir, tanah kebun, dan pupuk kandang, dengan perbandingan 1:1:1. untuk memacu/mempercepat pertumbuhannya boleh juga ditambahkan pupuk daun,setiap 1-2 minggu sekali. Tanaman dalam pembibitan tahap kedua ini boleh terkena sinar matahari langsung.

12. Bila tanaman telah memiliki 3-4 helai daun yang terbuka, ia harus dipindahkan ke tanah supaya pertumbuhannya lebih cepat.

Cara Memperbanyak Heliconia untuk Pot

Cara, Memperbanyak, Heliconia, jenis heliconia


Asalkan rimpangnya ikut terbawa saat dipisahkan. Perbanyakan heliconia pasti berhasil, berikut cara-caranya :

a. Yang bisa dsipisahkan adalah rumpun telah mempunyai anakan cukup banyak dan pernah       berbunga. Biasanya dalam kondisi seperti itu, rimpang heliconia cukup panjang dan besar, sehingga memudahkan pemisahan dan mengurangi resiko kematian.

b. 1. Rumpun yang ditanam di tanah pemisahannya dilakukan dengan cara menggali tanah disekitar rumpun sampai rimpang tanaman kelihatan. Potong rimpang itu dengan pisau tajam dibagian yang ingin dipisahkan. Sebaiknya rimpang yang hendak dipisahkan memiliki tunas supaya pertumbuhannya cepat.

b. 2. Pemisahan pada rumpun dalm pot dilakukan dengan cara mengeluarkan tanaman dari dalam pot. kurangi tanahnya sampai rimpangnya tampak, lalu potong rimpang yang akan dipisahkan dengan pisau tajam.

c. Isi pot dengan campuran media tanah dan pupuk kadang dengan perbandingan 1 : 1 setengahj bagian pot. Kemudian masukan rimpang heliconia kedalamnya.  Timbundengan media yang sama sampai penuh, lalu tekan-tekan agar tanaman tegak dan kokoh.

d. Siram dengan air secukupnya, lalu tempatkan ditempat teduh sampai keluar tunas yang baru. Selanjutnya dipindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari penuh.



Budidaya Mawar Holland

Budidaya, Mawar, Holland, Budidaya mawar holland, Mawar merah, Mawar putih


Idealnya mawar ditanam di daerah yang berketinggian minimal 900 meter dpl. apabiala kurang dari itu kuncup bunganya kecil, suhu udara sebaiknya 15-22 derajat C, kelembapan 75%. Tanah gembur yang ber-pH netral sangat mendukung pertumbuhannya.

Bibit

Mawar hibrida umunya ditanam dari bibit, yang diimpor dalam bentuk setek yang sudah berakar. Ada 3 macam setek mawar impor menurut umurnya. Yang masih dalam bentuk setek mata tidur, sudah umur 6 bulan, dan yang lebih dari 6 bulan.

Dibuat bedengan

Setelah tanah diolah dan digemburkan, dibuat bedengan-bedengan untuk memudahkan penanaman dan perawatan. Lebar bedeng kira-kira satu meter, tinggi 12-25 cm, dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antara bedengan  30-50 cm.
Tiap satu meter persegi bisa ditanam 7-8 tanaman. Supaya tanaman tumbuh teratur, kiri kanan bedengan dibatasi dengan tali yang direntangkan dari satu ujung ke ujung lainnya.
Air dan Pupuk

Penanaman mawar dari bibit setek berakar bisa dipetik bunganya setelah 4-5 bulan. Tanaman akan terus menghasilkan bunga, dengan masa produktif 3-5 tahun. Selama  masa itu tanaman membutuhkan perawatan yang memadai.

Mawar tergolong tanaman yang banyak membutuhkan air, tapi tidak boleh berlebih. Setiap hari tanaman disiram dengan air secukupnya. Penyiraman pada areal yang luas dilakukan dengan drip system (sistem tetes air) bersamaan dengan pemupukan.

Untuk menghindari curah hujan yang berlebihan sebaiknya lahan di beri naunggan , misalnya, menanam mawar di bawah bangunan kayu yang beratap plastik.

Pruning dan Bending

Untuk produksi bunga potong, setiap taun tanaman perlu dipangkas atau pruning. Tujuannya untuk menumbuhkan tunas-tunas baru dan membuang bagian tanaman yang rusak. Untuk maksud ini dilakukan pemangkasan total batang/cabang tanaman, sekitar 15-30 cm diatas tanah. Kira-kira 8 minggu sejak pemangkasan itu tanaman sudah dapat dipetik bunganya lagi.

Kadang bunga dibutuhkan dalam jumlah banyak, tapi kondisi tanaman tidak memungkinkan, misalnya banyak batang yang telah tua, bunganya kecil dan tidak produktif, untuk mengatasi hal itu dapat dilakukan bending. Sebenarnya  bending ini dimaksudkan untuk mempercepat tumbuhnya tunas-tunas baru yang menghasilkan bunga.

Bending dilakukan kira-kira 8 minggu sebelum bunga dibutuhkan. Yang di-bending adalah batang yang sudah tinggi dan produksinya menurun, bunganya kecil-kecil. Dengan demikian akan diapatkan  bunga yang lebih besar dan bagus. Caranya, batang ditekuk atau dibengkokan tepat di dekat ruasnya. Setelah 2-3 minggu akan tumbuh tunas-tunas baru, maka batang lama dipangkas. Lima atau enam minggu kemudian tanaman sudah menghasilkan bunga.

Hama dan Penyakit

Untuk mengembalikan kerusakan karena hama dan penyakit seperti tungau, aphid dan thrip; dan infeksi cendawan mildew, seminggu sekali tanaman diseprot dengan pestisida yang sesuai. Sementara itu tanaman tetap disiram dan dipupuk.

Panen

Untuk tukuan komersial mawar dipanen sebelum mekar. dengan cara ini diharapkan bunga akan mekar sedikit demi sedikit ditangan konsumen.
Tangkai bunga dipotong sesuai dengan panjang tangkainya, Setelah itu dikelompokan berdasarkan panjang tangkai, warna atau jenisnya. Setelah itu dikelompokan berdasarkan panjang tangkai, warna atau jenisnya.
Di tingkat produsen bunga mawar diikat menurut kelompoknya, perikat berisi 20 tangkai bunga. Sebelum sampai ketangan floris, tangkai bunga direndam dalam air yang bersih.


Jenis Jamur Konsumsi yang Dibudidayakan

Jenis, Jamur, Budidaya, Konsumsi, Janur tiram, Jamur Payung, Jamur, Kancing


Ada puluhan sampai ribuan jenis jamur yang bisa ditemukan dialam. Namun yang sudah dibudidayakan hanya beberapa jenis saja, budidaya jamur yakni, terbatas pada jamur yang biasa dikonsumsi dan punya nilai ekonomis.

Bagi kehidupan manusia jamur terasa amat penting. Tanpa jamur mungkin orang tidak bisa membuat roti, tempe, tape, oncom, tauco, dan obat-obatan terkenal seperti penisilin.
Beberapa jenis jamur bahkan menjadi sumber makanan yang setara dengan daging, baik kelezatan maupun kandungan gizinya.

Sadar akan potensi jamur sebagai bahan makanan bergiz, pengadaannya tidak mengandalkan hasil ‘buruan’ dari alam, melainkan dari budidaya jamur yang serius dan perdagangan antarnegara. Nilainya cukup tinggi, dari ribuan sampai jutaan rupiah perkilogramnya. Jamur yang dibudidayakan umumnya dari Sub Klas Basidiomycetes. Ukuran tubuh buahnya cukup besar, dan banyak yang dapat dimakan.

Berdasarkan sistematika tumbuhan, Sub Klas basidiomycetes dibagi kedalam beberapa famili, diantaranya Tremellaceae, Auriculariaceae, Cantharellaceae, Boletaceae, dan  Agaricaceae. Tetapi dilapangan kita hanya mengenal dua kelompok  besar jamur yang biasa dimakan dan dibudidayakan (budidaya jamur), yaitu jamur merang dan jamur kayu. Sebutan ini lebih didasarkan atas media tumbuhnya dari pada atas ciri morfologinya, dengan system budidaya yang lebih canggih, pengelompokan ini dianggap kurang tepat.

Jenis-jenis Jamur

  •     Jamur Merang/Padi
1.    Volvariella volvacea
2.    Agaricus spp

  •     Jamur Kayu
1.    Jamur Kuping
2.    Jamur Tiram
3.    Jamur Payung

Jamur Tiram

Jamur, Tiram, Jamur tiram, budidaya jamur tiram, Jenis Jamur tiram


Jamur yang lebih popular dengan sebutan oyster mushroom ini mempunyai tangkai tudung tidak tepat di tengah seperti jamur payung, dan tudungnya pun tidak bulat benar, melainkan menyerupai cangkang tiram.

Ukuran dan warna tudungnya bervariasi, tergantung dari spesies masing-masing.
Misalnya, Pleurotus ostreatus (jamur tiram putih/white oyster/hiratake), warna tudungnya putih susu sampai putih kekuningan, dengan garis tengah 3-14 cm. Pleurotus sayor caju (jamur tiram abu-abu), warna tudungnya abu kecoklatan sampai kuning kehitaman, dengan lebar 6-14 cm, pleurotus cystidiosus/P. abalones (tiram coklat/tedokihiratake) yang dikenal dengan jamur’abalon’, warna tudungnya  keputihan, atau sedikit keabuan sampai abu-abu kecoklatan, dengan lebar 5-12 cm. Pleurotus flabellatus (jamur tiram pink/pink oyster/amyhiratake/sakura shimeji) mempunyai tudung mirip  P. ostreatus, hanya lebih lebar.

Jamur tiram dapat diusahakan didaerah beriklim sejuk, dengan suhu antara 15-25 derajat C dan kelembapan 80-95%. Budidaya jamur bisa menggunakan media batang kayu, serbuk gergaji, dan jerami. Pertumbuhannya sampai siap dipanen memerlukan waktu 4-8 minggu . Pemasaran jamur tiram umumnya dalam bentuk awetan dalam kaleng . Hanya sebagian kecil saja yang dipasarkan segar, karena banyak mengandung air, sehingga mudah rusak.





Bibit Bawang Merah




Bibit Bawang Merah 'TUKTUK '

Harga : Rp. 20.000,-/bks
Berat : 10 gram
Rekomendasi : dataran Rendah - Tinggi
Umur Panen : 70- 85 HST
Potensi Hasil : 25-30 ton/ ha

Jamur Merang atau Padi

Jamur, Merang, Padi, Jamur merang atau padi, budidaya jamur


Jamur merang telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan karena rasanya enak dan kaya protein, mineral serta vitamin. Daerah penyebarannya sangat luas, terbentang dari dataran cina,Thailand, Filipina, Malaysia, Indonesia, sampai kepantai timur afrika.

Di indonesia sendiri budidaya jamur merang pertama kali berkembang didaerah sentra produksi padi, antara lain Indramayu, Karawang, dan Bekasi. Sekarang hampir di setiap daerah bisa ditemukan pengusahanya. Bahkan dengan teknologi yang lebih modern.

Disebut jamur merang karena media tumbuhnya berupa merang, meskipun sebenarnya tidak mutlak memerlukan merang. Media tumbuh lain yang mengandung selulosa seperti karton, kertas, kapas, daun pisang kering, eceng gondok, ampas batang aren, ampas sagu, ampas tebu, kulit buah pala, dan limbah kelapa sawit, dapat digunakan. Spesies-spesies yang terkenal dari kelompok jamur merang antara lain Volvariella volvaceae, dan agaricus spp.

Kedua spesies ini sama-sama mendapat perhatian penuh dari pada pengusaha jamur. Pengusahaannya sudah dalam skala besar, dan diproduksi dalam berbagai bentuk, yakni segar dan dikalengkan.

Volvariellavolvacea   

Jamur ini sering mewakili istilah jamur merang secara keseluruhan. Penyebarannya sangat luas karena mudah sekali dibudidayakan. Daerah beriklim panas dengan suhu 28-36 derajat merupakan kondisi yang paling cocok untuk pertumbuhannya.
Media tumbuh bisa berupa jerami, kapasecenggondok, daun pisang dan lain-lain. Lamanya pertumbuhan dari mulai penyebaran bibit sampai panen antara8-12hari. Sesuai dengan selera konsumen pemanenan biasanya dilakukan pada tingkat sebelum mekar, sedangkan yang sudah mekar tubuh buahnya hanya cocok untuk dijadikan ‘abon jamur’.

Volvariella volvacea dilihat dari warna tudungnya ada beberapa macam, putih bersih, abu-abu, dan hitam. Perbedaan warna warna itu bisadisebabkan oleh penggunaan bibitnya yang berbeda, atau karya masih laku dipasaran, karena konsumen punya selera sendiri-sendiri.
Tetapi untuk ekspor, jamur merang yang tudungnya hitamlah yang dicari.

Agaricus spp

Agaricus atau 'jamur bunga putih', termasuk kelompok jamur merang karena kesamaan media tumbuhnya, yakni jerami, kapas, ampas tebu, ampas aren, dan lain-lain. Spesiesnya sangat banyak, dari yang berwarna sangat putih, putih, sampai agak cokelat muda, kurang lebih berjumlah 142.

Misalnya yang cukup terkenal, yaitu Agaricus bitorquis (jamur bunga kancing/koharatake),A. bisporus (jamur bunga putih/tsukuritake), A. campestris (jamur bunga putih/haratake),  A.placomycetes (haratake-tedoki), dan A.silvaticus (teriharatake). Dalam perdagangan, Agaricus hanya dikenal dengan nama champignon.

    Champignon dibudidayakan khusus didaerah beriklim sejuk/dingin, karena ia menghendaki suhu antara 15-20 derajat C untuk pertumbuhannya.  Itulah sebabnya champignon hanya bisa diusahakan dengan teknologi yang lebih tinggi, di kumbung-kumbung permanen yang diperlengkapi pendingin ruangan. Pertumbuhannya mermerlukan waktu sekitar 6 minggu, kemudian dipanen sebelum mekar.

Pemasarannya dalam bentuk segar bisa ke pasar-pasar swalayan, atau ke restoran internasional, dengan cara dikemas rapi dalam plastic seberat 500-1000 gram. Selain itu dapat juga diawetkan kering untuk ‘tepung jamur’, atau dikalengkan.

Jamur Payung

Jamur, Payung, Jamur payung, jamur tiram, jamur champignon, budidaya janur


Sebutan shiitake (jepang) justru yang paling popular untuk jamur payung ini (Lentinus edodes). Di jawa barat, khususnys  di daerah pangalengan shiitake terkenel dengan sebutan ‘jamur jengkol’. Karena bentuk dan aromanaya bagaikan jengkol. Tudungnya berukura 3-10 cm, berwarna kuning sampai kecoklatan, dengan tinggi tangkai 3-9 cm.

Waktu segar sedikit elastis, tetapi  setelah kering jamur payung menjadi liat. Negara yang banyak mengembangkannya adalah Jepang, Korea, Taiwan dan Sinapura. Harganya relative tinggi, karena selain rasanya enak, ia dipercaya berkhasiat mengobati kanker.

    Shiitake bisa ditumbuhkan pada media serbuk gergaji dengan tambahan berkatul dan kalsiumkarbonat. Tetapi tentu saja di tanam pada batang kayu yang ditempatkan secara terbuka akan lebih baik dan menguntungkan, asal suhu memungkinkan. Shiitake cocok dibudidayakan didaerah beriklim dingin, dengan suhu sekitar 15-20 derajat .

Oleh karena itu, budidaya jamur perkebunan shiitake selalu berlokasi diketinggian antara 800-1000m dpl. Tubuh buah shiitake ditempat seperti ini akan dihasilkan setelah 5 minggu. Ia dapasarkan dalam bentuk segar atau dikeringkan dulu.

    Selain jamur-jamur yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi jamur-jamur konsumsi yang sedang dikembangkan karena memiliki potensi cukup besar. Misalnya, jamur Ling Zhi (Ganoderma lucium), punya khasiat mencegah influenza, enak dimakan, dan bisa di jadikan hiasan. Jamur emas/jamur tauge/golden mushroom/kuritake (Flammulina velutipes), tubuh buahnya ramping mirip tauge, enak dimakan , dan budidayanya mudah sekali.

Jamur boletus (Boletus edulis), di eropa sangat terkenal karena bau, rasa, dan kelezatannya, terutama waktu jamur masih muda. Jamur Morel (Morchella esculenta), merupakan rajanya jamur di kawasa Eropa sebagaimana keterkenalannya shiitake di kawasan Asia Timur.
Jamur nameko atau jamur kepala monyet (Pholiota squarosa), meskipun tubuh buahnya berbulu namun rasanya enak, dan di Indonesia sudah pernah di budidayakkan, tetapi karena pemasarannya sepi tidak di kembangkan lebih lanjut.

Kemudian jamur black truffles (Tuber melanosporum) yang tumbuh dipermukaan tanah (kedalaman 10-30 cm), dan sangat diperlukan oleh pabrik cokelat di Swis atau sebagai bahan ramuan masakan Perancis. Harganya begitu mahal, sampai melebihi logam mas. 

Jamur Kuping

Jamur kuping, Jamur, Kuping, Jenis jamur, Budidaya jamur


Jamur ini mempunyai tubuh buah mirip daun telinga, lunak dan lentur sewaktu masih segar. Warna dan ukuran tubuh buahnya bervariasi, tergantung dari masing-masing spesies. Auricularia polytricha (jamur kuping hitam/black jelly/aragekikurage), warna tubuh buahnya keunguan atau hitam dengan lebar 6-10 cm, auricularia yudae (jamur kuping merah/red jelly/kikurage), tubuh buahnya kemerahan dengan ukuran relative lebih lebar, sedangkan Tremella ficiformis (jamur kuping agar/white jelly/sirokikurage), warnanya putih dengan ukuran lebih kecil dan tipis. Kesemua jenis jamur itu banyak digemari sebagai makanan  khas  China.

    
Jamurkuping dapat ditanam didaerah beriklim dingin sampai panas, budidaya jamur ini membutuhkan suhu antara 12-36 derajat C. Sebagai media tanam bisa digunakan potongan batang kayu kering yang dilubangi, atau serbuk gergaji yang dimasukkan kedalam polybag. Selama pertumbuhannya, mulai dari penanaman bibit sampai panen memerlukan waktu kurang lebih 3-4 minggu. Pemasaran umumnya dalam keadaan kering, tetapi tidak sedikit pula konsumen yang menghendaki segar.


Empat Cara Mengawetkan Jamur Tiram

Cara, mengawetkan, jamur, tiram, Cara mengawetkan jamur tiram


Ditemukan teknologi mengawetkan jamur tiram, sehingga daya tahannya meningkat dari hanya tiga hari menjadi sebulan lebih. Bahkan kalau dikalengkan ia tahan dua tahun.
Di Jepang, Taiwan, Hongaria, Prancis dan Swis, Jamur kayu ini biasanya dikalengkan. Di Indonesia, Ir. Tien R. Muchtadi dari Fakultas Teknologi Pertanian, IPB mencoba memperpanjang masa simpan jamur tiram dengan empat cara : pengawetan segar, pengalengan, pengeringan dan irradiasi.

Pengawetan Segar

Cara ini disebut pengawetan segar karena jamur disimpan dalam keadaan basah dan tidak dimasak. Disini jamur diawetkan dengan bantuan natrium bisulfit 0,1-0,2%. Dosis itu masih dibawah aturan Departemen Kesehatan yang mensyaratkan pemakain pengawet kimiawi maksimal 0,3% (di bawah 3.000 ppm. Natrium bisulfit dipakai karena ia bersifat anti mikroba dan menghambat proses perubahan warna jamur dari putih menjadi kecokelatan akibat reaksi enzim polifenolase pada jamur karena pengaruh udara.

Pengawetan segar mampu memperpanjang masa simpan jamur sampai satu bulan tanpa perubahan rasa, warna, bau. Menurut Tie Muchtadi, cara ini cocok diterapkan pada industri rumah tangga karena mudah pelaksanaannya.

Langkah pertama, jamur dipotong tanggkainya dan dicuci sampai bersih. Setelah itu jamur yang nama lainnya shimeiji ini diblanching (direbus) dengan larutan 0,1% asam sitrat selama lima menit pada suhu 65%C.

Tahap berikut, jamur yang sudah aga lunak dicuci dengan air matang dan ditiriskan. Setelah semua air keluar, ia direndam lagi dalam larutan garam (NaCI), asam sitrat 0,5% dan natrium bisulfit 0,1-0,2%, berikutnya jamur bersama larutannya dimasukan ke dalam botol tertutup dan disimpan.

Pengaleng

Jamur yang dikalengkan disimpan selama dua tahun tanpa terjadi perubahan rasa, warna dan bau. Tiga tahap pertama dalam proses pengalengan sama dengan pengawetan segar. Cuma setelah direbus dan ditiriskan, jamur dimasukan ke kaleng bersama-sama air dingin yang matang, natrium bisulfit dan garam secukupnya.

Kaleng yang masih terbuka tutupnya itu kemudian direbus di panci dengan air mendidih selama 5-10 m3nit agar udara dalm kaleng keluar. Setelah itu kaleng ditutup dan disterilisasi dengan cara merebus kaleng selama 35 menit pada sushu 100%C. Setelah dingin, baru disimpan.

Irradiasi

Cara ini merupakan yang paling mudah. Jamur tiram yang sudah bersih dikemas dalam wadah seperti piring kemudian ditutup plastik polietilen. Jamur dalam wadah itu kemudian diirradiasi dengan sinar gamma cobalt 60. Teknik ini bisa mengawetkan jamur satu bulan. Repotnya, petani terpaksa menghubungi Batan (Badan Tenaga Atom Nasional) untuk "menyinari" jamurnya.

Pengeringan

Pengeringan dilakukan dengan alat khusus yang dinamakan fresh drier. Tujuannya agar jamur tidak keriput dan berubah warna. Caranya, setelah direbus dan direndam dalam larutan natrium bisulfit selama 10 menit, jamur dimasukan ke freezer agar membeku. Seterusnya ia dimasukan lagi ke fresh drier selama 5-6 jam, baru dikemas dengan plastik polipropilen. Cara ini sanggup mengawetkan jamur tiram sampai enam bulan.









Jamur Kayu

Jamur Kayu, Jamur, Kayu, budidaya jamur, jenis jamur


Jamur kayu menempati posisi yang tidak kalah penting dengan jamur merang, bahkan tidak bisa tergantikan. Selain mengandung nilai gizi tinggi, jamur kayu juga berkhasiat memyembuhkan penyakit, seperti kanker, influenza, dan kaligata/biduran.

Budidaya jamur kayu kini mulai berkembang sehubungan dengan permintaan pasar dunia yang semakin meningkat. Hal ini dapat kita lihat dari cara penanganan budidayanya yang cenderung menggunakan teknologi modern.

Disebut jamur kayu karena di alam jamur ini biasa tumbuh pada batang kayu lapuk. Dengan teknologi cangih, media tumbuh  jamur kayu ini tidak terbatas pada kayu atau serbuk gergaji, melainkan kapas,  ampas tebu, ampas aren, dan lain-lainnya. Lama-lama sebutan jamur kayu mungkin akan hilang. Jenis yang termasuk jamur kayu diantaranya ialah, jamur kuping, jamur tiram, dan jamur payung.

Cara Memilih Bibit Jamur Champignon

Cara, memilih, bibit, jamur, champignon, budidaya jamur, bibit jamur


Bibit champignon berkualitas sulitdidapat di indonesia. Sebab, sentra penanaman terutama yang diusahakan skala kecil sangat jaran. Dampaknya, calon pekebun hanya mendapat bibit berkualitas rendah. Dalam pertumbuhannya hama dan penyakit ganas bakal menghadang. Oleh karena itu pekebun jamur kancing perlu mengenal sifat dan karakteristik bibit bermutu.

Pertama, pahami morfologis bibit. Yang sehat terlihat putih terang agak cokelat. Warna champignon mempengaruhi selera konsumen.  Bibit belum mekar, kulit kencang. Diameter bibit yang baik 22-42 mm. Jika rata-rata  produksi per m2 kurang dari 7-9 kg/m2, menandakan ada kesalahan perlakuan.

Harus Telaten

Perhatikan pula parameter lain seperti suhu kompos, kebasahan, kelembapan ruangan, CO2, rasio C/N untuk bibit, Suhu kompos ideal 25-32%C. Jika suhu kompos tidak sesuai miselium gagal tumbuh, bahkan mati. Sesuaikan bibit dengan ketinggian lahan karena jenis bibit bermacam-macam. Ada yang cocok untuk datran tinggi atau rendah. Pilih bibit jamur champignon atau kancing yang resisten serangan hama dan penyakit.

Selain itu, tanyakan bibit yang akan kita beli dari si penjual, yang ditanyakan antara lain asal bibit, suhu, persentase pengguanaan kompos, dan usia yang sesuai untuk ditanam. Penyedia bibit yang profesional  memiliki informasi lengkap mengenai bibit yang dijual. Itu penting untuk memudahkan proses selanjutnya.

Dengan bibit yang bermutu diharapkan kecepatan tumbuh miselium menembus casing seragam. Penyebaran bibit di kompos juga perlu diketahui para pemula. Umumnya pekebun memanfaatkan biji-bijian seperti sorgum atau gandum sebagai nutrisi bibit. Ada juga yang menggunakan jagung atau batang kayu yang dipotong kecil-kecil. Bibit jamur dikemas dalam botol atau kantung plastik ukuran 300-350 g.

Higenis (Menjaga kebersihan lingkungan sekitar)

Keluarkan bibit dengan cara menggemburkan media, lalu congkel dengan bantuan spatula (sendok kecil). Jika bibit dalam plastik, sobek lalu campurkan ke media tanam. Setelah bibit digemburkan, letakan diatas kompos. Kemudian aduk dengan garpu hingga benar-benar merata. Untuk kapasitas produksi 7,5 ton diperlukan 200-250 botol bibit dengan waktu pengerjaan  sekitar 2,5 jam oleh 5 orang.

Penebar benih hendaknya berpakain khusus dan tidak melakukan pekerjaan lain selama proses berlangsung. Untuk menjaga kebersihan alat penebar benih gunakan formalin, kaporit, atau karbol. Hindari penggunaan alat bekas pekerjaan lain karena mengundang hama dan penyakit. Lingkungan tempat penaburan benih harus disanitasi. sediakan bak kaki berisi campuran formalin dan air untuk membasuh alas kaki.

Penebaran bibit mesti merata agar pertumbuhan miselium optomal. Penebaran dimulai dari bagian tengah tumpukan kompos, atas, dan samping. Sebelumnya buat kubangan dan bolak-balik kompos dengan garpu. Menebar benih tampaknya mudah, tetapi jiga ceroh kompos terkontaminasi dan jamur gagal tumbuh.